Terlebih para surveyor atau peneliti “Bayaran’ tsb terbiasa hidup “Nyaman’ dalam “Kemewahan’.Ĭopy dari akun fb prof rudi (22 April 2019)
Namun memang yang dominan saat ini adalah prinsip “No such of Free Lunch’ – Tidak Ada Makan Siang Gratis. Namun setidaknya hasil “Quick Count’ ini bisa mempengaruhi ‘Opini Publik’ terlebih apabila disiarkan secara massif melalui berbagai media.ĭemikianlah ‘Ilmu’ dan “Modal’ memang bisa bersinergi untuk “Kemaslahatan’ atau ‘Kemudharatan’ tergantung niat dan tujuan awalnya. Walau dalam hitungan ‘Real Count’ nanti hasilnya berbeda. Caranya sangat mudah yaitu dengan metode ‘Normal Distribution Shifting’ menggeser Distribusi Normal ke Kanan yaitu dengan Mengumpulkan sampel Cenderung Ke ‘Lumbung Suara’ untuk kasus Pemilu 2019 misalnya Propinsi Bali, Jateng, Sulut dll yang penting jumlah sampel memenuhi ‘jumlah minimal sampel’ sebesar 4.994 sampai 9.987 sesusai dengan tingkat kesalahan yang dikehendaki sebesar 1 % atau 5 %.īila metode ini diterapkan otomatis pasangan yang dikehendaki tsb akan meraup suara tsb lebih besar dan dipastikan hasilnya pasti “Memenangkan Pasangan” yang dikehendaki tsb.
Lantas bagaimana cara membuat data survey tsb bagus. Lantas apakah pihak penyandang dana tsb tidak menginginkan ‘sesuatu’ entah itu ‘data bagus’ atau ‘Opinion Making’ hari hasil survey tsb. Artinya hanya mereka yang memiliki Modal Besar yang bisa membiaya Survey Model seperti itu. 99,87 milyar untuk penyelenggaraan Survey Quick Count. 1 Juta sampai Rp 10 juta, maka diperlukan biaya setidaknya Rp.4,994 milyar sampai Rp. Saya jelaskan bahwa metode Statistika Quick Count ini factor yang sangat Penting adalah Komponen Jumlah Sampling dan Locus Sampling atau Metode Acak Sampling.Īrtinya apabila kita mengikuti Kaidah Jumlah Sampel Minimal mengikuti Dalil Slovin untuk tingkat kesalahan 1 % untuk jumlah TPS 810.000 diperlukan 9.987 sementara untuk kesalahan 5 % diperlukan 4.994 TPS.īila setiap 1 sample TPS diperlukan biaya Rp. Saya didesak mahasiswa untuk memberikan penjelasan tentang Metode Statistika Quick Count: Kuliah Statistika: Distribusi Normal & Metode ‘Quick Count’ĭalam pertemuan kuliah Statistika terakhir Sabtu, 20 April 2019.